Pendapatan Per Kapita Bisa 5.000 Dollar AS?
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah optimistis pendapatan
masyarakat Indonesia bisa meenembus angka 5.000 dollar AS per kapita pada 2014.
Pendapatan per kapita Indonesia yang kini menyentuh level 3.000 dollar AS diyakini
menjadi modal penting untuk terus meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia.
"Angka pendapatan per kapita mencapai 5.000 dollar AS bukan sesuatu
yang mustahil untuk dicapai," ungkap Sekretaris Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN) Syahrial Loetan, Senin (28/3/2011).
Kondisi perekonomian nasional yang terus berakselerasi sejak 2009 dinilai
sebagai momentum untuk mendongkrak pertumbuhan pendapatan masyarakat Indonesia.
Pertumbuhan pendapatan per kapita Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2010 terus
meningkat.
Pada tahun 2007 pendapatan per kapita berada pada level 1.946 dollar AS
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 3.957 triliun. Tahun 2008,
pendapatan per kapita meningkat menjadi 2.629 dollar AS dengan PDB mencapai Rp
4.954 triliun.
Di tengah krisis keuangan yang menghantam dunia pada tahun 2009, pendapatan
per kapita Indonesia mampu menembus level 2.590 dollar AS dengan PDB mencapai
Rp 5.613 triliun. Tahun 2010, pendapatan per kapita Indonesia mencapai 3.000
dollar AS dengan PDB mencapai Rp 6.422 triliun.
Pemerintah menargetkan, pendapatan per kapita pada lima tahun mendatang
minimal bisa menembus level 4.803 dollar AS dengan PDB yang ditargetkan
menembus 1.206 miliar dollar AS.
Syahrial menjelaskan, untuk mencapai pendapatan per kapita minimal 4.803
dollar AS pada tahun 2014, Indonesia sudah memiliki modal yang cukup. Laju
pertumbuhan ekonomi nasional yang terus berakselerasi hingga tahun 2010 menjadi
kunci sekaligus pendongkrak pertambahan pendapatan masyarakat. Dengan demikian,
upaya untuk terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi penting dilakukan.
"Momentum ini harus dijaga dan terus didorong. Momentum ini sebagai
modal. Kalau target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 bisa 7 persen, maka PDB per
kapita bisa sesuai target juga," terangnya.
Setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan semua pihak untuk menggenjot
peningkatan pendapatan per kapita. Pertama, peningkatan nilai investasi
langsung yang masuk ke Indonesia. Kedua, penggunaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang efektif dan tepat waktu pembelanjaannya.
Ketiga, peningkatan ekspor dan impor yang seimbang. Keempat, menjaga daya
beli masyarakat agar jangan tergerus oleh meningkatnya inflasi.
Namun, Syahrial pun mengakui, angka pendapatan per kapita saat ini belum
mencerminkan pemerataan pendapatan masyarakat. Sebab, angka pendapatan per
kapita dihitung hanya dari besaran PDB dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia
secara keseluruhan.
Direktur Jasa Keuangan dan Analisis Moneter Kementerian PPN Sidqy Suyitno mengungkapkan,
idealnya tingkat pendapatan per kapita mencapai 6.000 dollar AS. Ia meyakini,
jika tercapai maka dapat menciptakan stabilitas ekonomi dan politik menjadi
lebih baik sehingga cita-cita menjadikan Indonesia negara maju tentu saja
mungkin tercapai dengan lebih cepat.
"Pendapatan per kapita 6.000 dollar AS adalah patokan yang sesuai bagi
negara demokrasi besar seperti Indonesia, tetapi kalau masih di bawah itu masih
akan terjadi gonjang-ganjing, baik itu sosial maupun politik," tandasnya. (Irma Yani/Kontan)
Editor
:
Erlangga Djumena
Sumber
:
Komentar dari kelompok 8 :
1.
Desyria Pratiwi (21212913)
Pendapatan Per
Kapita bisa 5000 dollar AS, bukan lah sesuatu yang mustahil dilihat dari Pendapatan
Per Kapita pertahun yang selalu meningkat. Seperti yang dilansir Syahrial, “angka pendapatan per kapita saat ini belum mencerminkan pemerataan
pendapatan masyarakat. Sebab, angka pendapatan per kapita dihitung hanya dari
besaran PDB dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan”
Namun, tidak
mencerminkan bahwa seluruh masyarakat hidup dengan sejahtera. Jika pemerintah
hanya menginginkan pendapatan per kapita naik menjadi 5000 dollar AS, sebaiknya
diiringi oleh pemerataan pendapatan masyarakat. Walaupun pada kenyataannya
sampai saat ini lebih banyak masyarakat Indonesia yang jauh dari sejahtera,
apalagi masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang belum terpenuhi
fasilitas untuk menunjang kesejahteraan mereka.
Berarti
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) belum terealisasikan dengan baik.
Pemerintah seharusnya lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat dibandingkan
hanya memikirkan bagaimana caranya untuk menaikan Pendapatan Per Kapita sampai
5000 dollar AS di tahun 2014. Dengan begitu, Negara kita akan menjadi Negara
yang maju dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan Pendapatan
Per Kapita akan terus meningkat di setiap tahunnya.
2.
Isna Hardiani (23212849)
Pemerintah boleh saja mencanangkan pendapatan perkapita
mencapai 5.000
USD pertahun pada tahun 2014. Akan tetapi target tersebut boleh jadi akan sulit terealisasikan.
USD pertahun pada tahun 2014. Akan tetapi target tersebut boleh jadi akan sulit terealisasikan.
Pertama, tidak seimbangnya ekspor impor kita
dimana neraca impor kita lebih
besar dibandingkan ekspor kita keluar negeri.Tentu
kita masih ingat akan kasus melonjaknya harga daging sapi,bawang, kedelai dan
lain lain karena ketergantungan kita terhadapproduk impor.
Kedua, masalah Upah Minimum Regional atau UMR yang masih
rendah.Penyelesaian masalah ini pun terhitung akan pelik sekali. Karena ibarat pisau bermata dua. UMR tinggi akan memberatkan pengusaha yang berakibat pengusaha gulung tikar atau paling tidak melakukan
PHK massal demi keberlangsungan perusahaaan. Sedangkan jika UMR
tetap kecil maka kesejahteraan buruh akan sulit tercapai.
Yang ketiga adalah kenaikan harga BBM. Memang subsidi BBM
sangatmembebani APBN yang beresiko membuat keuangan negara amburadul.
Akantetapi opsi menaikan harga BBM pun mempunyai efek pada kenaikan harga
barang barang yang lain. Apalagi menjelang pemilu isukenaikan harga BBM menjadi
sangat sensitir dan bisa menggagustabilitas Nasional. Jika beberapa faktor
diatas bisa diatasi oleh pemerintah. Makapendapatan negara akan naik, target
perdapatan perkapita pun bisaterpenuhi dan kesejahteraan
rakyat bisa terpenihi. Amin …
3.
Mira
Rusmayanti (24212596)
Benar adanya apa yang diungkapkan oleh Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Syahrial Loetan, bahwa angka pendapatan per kapita mencapai 5.000 dollar As bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Karena kondisi perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun bisa meningkat. Dan juga laju pertumbuhan ekonomi nasional yang terus meningkat dan terusberakselerasi hingga tahun 2010 bisa menjadi kunci sekaligus pendongkrakpertambahan pendapatan masyarakat. Maka dari itu upaya untuk terusmendorong laju pertumbuhan ekonomi penting dilakukan, agar pertambahanpendapatan masyarakat Indonesia bisa bertambah. Dan ada empat hal yang harus diperhatikan dalam peningkatan pendapatan per kapita. Pertama, peningkatan nilai investasi langsung yang masuk ke Indonesia. Kedua, dalammenggunakan APBN yang efektif dan tepat waktu pembelanjaannya. Ketiga, peningkatan ekspor dan impor yang seimbang, jangan sampai Indonesia lebihbanyak di impor dari luar sedangkan Indonesia nya sendiri tidak pernahmengekspor. Keempat, mejaga daya beli masyarakat agar jangan tergerus olehmeningkatnya inflasi. Agar ideal tingkat pendapatan per kapita mencapai 6.000 dollar AS, Karena apabila di bawah itu maka akan masih terjadi gonjang-ganjing, baik itu social ataupun politik. Dan angka tersebut yang sesuai bagi Negara demokrasi besar seperti Indonesia, jika tercapai akan dapat menciptakanstabilitas ekonomi dan politik menjadi lebih baik sehingga cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara maju tentu saja mungkin tercapai dengan lebih cepat.
4.
Putri
Eka Ayu (25212762)
Sebenarnya Indonesia mampu dalam hal menigkatkan pendapatan perkapita
masyarakat Indonesia. Pendapat perkapita Indonesia yang kini menyentuh level
3.000 dollar AS menjadi modal penting. Karena pendapat per kapita masyarakat
Indonesia setia tahun ssemakin bertambah, sehingga Indonesia tidak mustahil
dapat menyentuh pendapat per kapita sebesar 5.000 dollar AS. Karena Indonesia
sudah mempunyai modal yang sangat cukup untuk mencapai pendapatan per kapita
tersebut. Namun yang saat di sayangkan sebenarnya pendapat per kapita saat ini
belum ada pemerataan pendapatan masyarakat Indonesia itu sendiri, karena angka
pendapatan per kapita dihitung hanya dari besaran PDB dibagi dengan jumlah
penduduk Indonesia secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar