Selasa, 30 April 2013

Tugas Softskill ke-2

#5
BUMN Masih Dililit 3 Masalah Berat
Penulis : Wahyu Satriani Ari Wulan | Rabu, 7 Oktober 2009 | 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kendati sebagai faktor ekonomi terbesar, namun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga kini masih disandera oleh tiga masalah berat saat ini. Hal tersebut terungkap dalam buku karya Faisal Basri yang bertajuk "Lanskap Ekonomi Indonesia".
"Dalam buku ini disebutkan BUMN disandera oleh tiga masalah berat," ujar Wakil Presiden terpilih Boediono saat membacakan sepenggal isi dalam buku yang baru diluncurkan hari ini (7/10) di Jakarta.
Tiga masalah yang dimaksud, yaitu adanya missed management dan kelemahan etos kerja, politisasi dan penjarahan, serta korupsi dan kelalaian.
diperlakukan secara khusus seperti perusahaan swasta lainnya. "Ketika warga negara biasa sudah bisa menjadi warga negara mandiri, maka BUMN harus mundur dan pemerintah hanya sebatas regulator dan pembina saja tidak perlu sebagai pelaku ekonomi," ujarnya.

Sumber :




Komentar dari kelompok 8 :

1.      Desyria Pratiwi (21212913)
Dari ke-3 masalah yang dikutip Wakil Presiden Boediono ini “Tiga masalah yang dimaksud, yaitu adanya missed management dan kelemahan etos kerja, politisasi dan penjarahan, serta korupsi dan kelalaian” dari masalah tersebut yang masih saja banyak terjadi adanya korupsi karena ketidakadaannya pengawasan yang ketat dari pihak BUMN. Seharusnya korupsi tersebut tidak terjadi, karena korupsi bukan hanya merugikan BUMN dan Pemerintah tetapi juga merugikan Negara. Berawal dari tiga masalah tersebut dapat mengakibatkan masalah-maslah yang lainnya, oleh karena itu baik dari pihak BUMN ataupun Pemerintah sebaiknya bertindak tegas dengan adanya masalah-masalah yang terjadi di dalam BUMN. Dengan begitu masalah-masalah yang lainnya tidak akan terjadi dan masalah yang sebelumnya dan tidak akan terjadi kembali.

2.      Isna Hardiani (23212849)
BUMN institut yang rentan dengan korupsi. Kerugian yang di peroleh negara berjumlah besar yang berasal dari hasil korupsi pekerja BUMN. Pemerintah dalam hal ini harus cepat menangani serta mencegah mengurangi terjadi korupsi lagi yang dilakukan pekerja BUMN. Sudah cukup besar kerugian yang kita peroleh dari tindakan korupsi yang pekerja BUMN lakukan. Pemerintah dan sejumlah BUMN harus aktif dalam mengawasi kinerja pekerja BUMN agar tidak semakin banyak korupsi yang dilakukan. Bagaimana negara kita mau maju ? uang negara habis di makan dan dimiliki oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

3.      Mira Rusmayanti (24212596)
Tiga masalah tersebut masih berkaitan. Pemerintah harus mengawasi lebih dulu menegement dalam usaha itu. Terus cara kerja suata perusahaan, jangan sampai terjadi korupsi didalam usaha itu sendiri juga terjadi kelalaian kerja. Ketiga masalah itu harus selalu jadi perhatian pemerintah, supaya yang menjadi harapan pemerintah bisa tercapai. Yaitu BUMN tidak perlu diperlakukan secara khusus, rakyat atau warga Negara bisa mandiri, dalam mendirikan suatu usaha. Tidak banyak kerja di korupsi, kelalaian, penjarahan, kelemahan etos kerja dan sebagainya. Di karena kan warga Negara telah mengerti dan bisa mandiri. Jadi pemerintah hanya tinggal mengawasi dan membina suatu usaha tersebut.

4.      Putri Eka Ayu (25212762)
Seharusnya BUMN lebih tegas lagi dalam masalah yang sedang dialaminya, misalnya dalam hal missed management dan kelemahan etos kerja, politisasi dan penjarahan, serta korupsi dan kelalaian. Walaupun masalah tersebut tidak ada, BUMN tidak harus diperlakukan secara khusus, karena warga Negara Indonesia sudah terbiasa menjadi warga Negara yang mandiri. Karena pemerintah hanya sebagai jembatan dan pembinaan.

Kamis, 25 April 2013

Tugas Dasar Pemasaran


PRODUK PEMPERS BAYI



1.      Yang memiliki ide?
Orangtua, karena setiap orangtua akan beranggapan bahwa memudahkan saat bayi tersebut diajak berpergian kemana aja.
2.      Yang membutuhkan produk?
Bayi tersebut.
3.      Yang memutuskan pembelian?
Orangtua.
4.      Yang memiliki Uang?
Orangtua bayi tersebut.
5.      Yang melakukan pembelian?
Orangtua, bahkan ada orangtua yang mengikut sertakan bayi tersebut/ mengajak bayi tersebut saat pembelian.
6.      Yang menggunakan produk tersebut?
Bayi itu sendiri.